Pertanyaan yang
sering ditanyakan antara lain: ‘Anjing saya tiba-tiba menggigit,
apakah sudah terinfeksi rabies?’ Apa gejala-gejala anjing sakit
rabies? Pertanyaan lainnya: Apa itu penyakit distemper, parvo,
leptospirosis dan bagaimana gejala-gejalanya?
Rabies
Penyakit ini
disebabkan oleh virus yang sangat berbahaya dan mematikan, menyerang
sistem syaraf pusat pada semua hewan berdarah panas termasuk manusia.
Penyakit ini sangat berbahaya karena bersifat zoonosis. Cara
penularan melalui air liur/gigitan dari hewan yang terinfeksi
rabies. Masa inkubasi (dari masuknya bibit penyakit sampai timbulnya
gejala) bervariasi antara 15-50 hari. Masa inkubasi bisa panjang
bila tempat luka/gigitan jauh dari otak.
Gejala-gejala
anjing yang terkena penyakit rabies adalah Encephalitis (radang otak)
:
·
Ada perubahan perilaku, anjing yang semula bersahabat/pemalu
menjadi agresif dan menyerang siapa saja yang lewat, tidak mau
dipegang.
·
Tidak mau makan, muntah dan diare seing terjadi.
·
Suka memojok bersembunyi ditempat gelap, menghindari
sinar (photophobia) karena matanya sakit.
·
Kemungkinan tidak bisa menahan air liurnya sehingga
senantiasa menetes keluar dan sulit untuk menelan.
·
Paralisis (lumpuh), otot muka lumpuh sehingga mulut
terbuka, lidah menjulur keluar, berliur, batuk, makin lama anjing
tidak bisa mengontrol gerakan, jatuh dan tidak bisa bangun.
Distemper
Penyakit
distemper tersebar luas di dunia, disebabkan oleh virus, sering
terjadi pada anjing dan sangat menular. Penyakit ini menyerang
sel-sel epithel permukaan tubuh (kulit), selaput lendir/mukosa,
mukosa mata, mukosa saluran pernafasan, mukosa saluran pencernaan
dan sistem saraf pusat/otak. Karena penyakit ini terutama menyerang
saluran pernafasan maka cara penularan adalah airbone dan
aerosol droplet dengan terhirupnya udara yang tercemar oleh
virus ini. Penyakit bisa menyebar dengan cepat.
Gejala-gejala
distemper : penyakit bisa berlangsung dari beberapa minggu sampai
beberapa bulan.
Gejala dibagi
dalam 2 tahap :
1.
Tahap pertama berlangsung dari 3 sampai 15 hari setelah terinfeksi
:
·
Dimulai dengan demam tinggi temperatur 39,5
°C - 41°C
selama 1-3 hari, namun demam bisa terus berlangsung selama 1-2
minggu, meski tidak setinggi permulaan.
·
Nafsu makan hilang, tidak bergairah dan lesu.
·
Mata berair dan pilek, dalam beberapa cairan berubah
menjadi kental, kuning dan lengket, dibarengi dengan batuk kering.
·
Terdapat bisul bernanah didaerah perut.
·
Diare sangat sering sehingga menyebabkan dehidrasi/kekurangan
cairan tubuh.
Gejala dalam tahap
ini bisa up dan down dalam arti kata, satu atau dua hari terlihat
kondisi anjing membaik tetapi hari selanjutnya bisa memburuk lagi.
2.
Tahap kedua terjadi 2-3 minggu setelah anjing sakit:
·
Kulit pada telapak kaki dan hidung menebal/mengeras
karena penyakit ini menyerang sel epithel.
·
Dalam perjalanannya, virus menyerang juga otak
sehingga sering terlihat kepala digoyang-goyangkan, mulut seperti
mengunyah sesuatu, jalan sempoyongan, selanjutnya kejang. Pada malam
hari anjing suka menangis/memeking.
Hepatitis
Penyakit virus
menular ini hanya menyerang anjing jadi tidak ada hubungannya dengan
hepatitis pada manusia. Penyakit ini terutama menyerang liver/hati,
ginjal dan dinding pembuluh darah. Cara penularan lewat urine/air
kencing, feces/kotoran dan air liur. Anjing yang telah sembuh menjdi
carrier dan kadang-kadang sampai berbulan-bulan urinenya masih
mengandung virus.
Gejala penyakit
bervariasi dari ringan/subklinis sampai yang fatal.
·
Demam
·
Lesu, sering tidur.
·
Tidak nafsu makan, pada yang akut bisa berak darah,
muntah darah bahkan mendadak mati.
·
Bagian perut melengkung keatas karena pembengkakkan
liver dan sakit bila bergerak.
·
Cairan dari mata dan hidung.
·
Pendarahan pada gusi, dibawah kulit, darah lama untuk
membeku.
·
Bagian putih bola mata terlihat kuning.
·
Setelah gejala mereda, 25 % dari anjing yang sakit
pada cornea salah satu atau kedua mata tampak abu-abu . Gejala ini
hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari, dan apabila belum
hilang bisa minta pertolongan dokter hewan.
Leptospirosis
Penyakit ini
disebabkan oleh bakteri sangat menular dan zoomosis,
menyerang hewan dan manusia. Penyakit ini mempunyai banyak sinonim (nama)
yaitu : Weil’s disease, mud fever, trench fever, swineherd’s
disease, rice-field fever,cane cutter’s fever, peapickers’ fever,
swamp fever, spirochaetal jaundice, Japanese autumnal fever,
Japanese seven-day fever, Canicola fever dan flood fever.
Penyakit ini menyerang liver dan ginjal. Cara penularan melalui
kontak luka dikulit atau selaput mukosa dengan air kencing yang
mengandung leptospira atau air yang tercemar leprospira. Karena itu
penyakit ini digolongkan water-borne disease. Tikus adalah
reservoir utama dari penyakit ini. Anjing yang sembuh menjadi
carrier dan mengeluarkan bakteri di urinenya sampai 1 tahun.
Gejala penyakit :
·
Masa inkubasi 5 – 15 hari, pada kasus yang parah bisa
mendadak mati.
·
Kelemahan, lesu, hilang nafsu makan.
·
Muntah dan diare adalah gejala yang selalu ada. Muntah
dan diare bisa sampai berdarah.
·
Sulit menelan, karena pada mulut dan lidah ada
sariawan yang tebal dengan mukosa kental dan coklat.
·
Perut melengkung keatas akibat sakit karena ginjal dan
liver terserang.
·
Nafas terengah-engah.
·
Bola mata dan kulit anjing tampak kuning karena
livernya kena.
Parvovirus
Penyakit virus
ini sangat menular dan tersebar diseluruh dunia. Virus ini sangat
bandel dan bisa hidup diluar tubuh anjing sampai tahunan. Anak
anjing sangat peka terhadap virus ini. Kematian sangat tinggi pada
anak anjing berumur dibawah 5 bulan. Masa inkubasi 3 – 8 hari.
Anjing yang terserang mengeluarkan virus didalam kotorannya lebih
kurang selama 2 minggu. Cara penularan bisa dari droplet/percikan
ludah, feces, rambut, kaki, kandang, sepatu dan semua peralatan yang
tercemar virus ini.
Ada 2 gejala
penyakit ini yaitu diare (enteritis/radang usus) dan gejala jantung
(myocarditis).
·
Demam sampai 41 °C.
·
Lesu, nafsu makan hilang.
·
Muntah-muntah dan diare hebat sampai berdarah dan
dehidrasi berat.
·
Perut melengkung keatas karena rasa sakit yang hebat.
·
Radang dalam mulut/stomatitis.
·
Radang otot jantung (myocarditis) biasanya menyerang
anak anjing dibawah 3 bulan, anak anjing berhenti menyusu, menangis
dan megap-megap nafasnya. Anak anjing yang sembuh bisa menderita
cacat fungsi jantung dan mati dalam hitungan minggu atau bulan.
Coronavirus
Penyakit virus
ini sangat menular, terutama menyerang saluran pencernaan dan
menyebabkan enteristis hebat. Menyerang anjing semua umur, pada anak
anjing penyakit timbul akibat stress dari lingkungan. Umumnya
terjadi pada kennel, sering infeksi virus ini berbarengan dengan
infeksi virus parvo.
Gejala penyakit
mirip penyakit parvo:
·
Lesu, nafsu makan hilang.
·
Demam jarang terjadi.
·
Diare sedang sampai berat, feces cair, bau busuk,
warna kuning orange, kadang-kadang berdarah.
·
Dehidrasi, berat tubuh menurun dan bisa mati.
·
Anjing yang sembuh bisa kambuh lagi 3 - 4 minggu
kemudian.
Hubungan
Coronavirus pada anjing dan SARS
Apakah virus
yang menyebabkan SARS yang menggemparkan itu berasal dari keluarga
Coronavirus yang sama jenisnya dengan penyakit anjing Coronavirus?
Jawabnya ya. Centers for Disease Control dan Prevention (CDC) di San
Fransisco telah berhasil memisahkan kode genetik virus SARS dan
memastikan bahwa virus SARS adalah dari keluarga Coronavirus yang
dulunya tidak diketahui. Bedanya dengan Coronavirus anjing,
Coronavirus SARS menyerang paru-paru manusia.
Coronavirus
baru ini telah berhasil lolos dari pengamatan para ahli entah selama
berapa lama dan ketika sistim tameng mereka yang seperti mahkota
(crown-corona) itu tumbuh, mereka menyebabkan epidemik global yang
hampir saja tidak bisa dikontrol. (Sumber : National
Microbiology Laboratory, Canada, University of California at San
Francisco, Erasmus University, Rotterdam dan Bernhard-Nocht
Institute, Hamburg ).
Bordetella
Penyakit
bakteri ini biasanya menyerang anjing-anjing kennel, semua umur dan
terutama menyerang saluran pernafasan trachea dan bronchi. Bila
berlanjut bisa menyebabkan radang paru-paru dan mnyebabkan kematian
pada anak anjing. Penularan sangat cepat karena mnyebar melalui
aerosol/pernafasan anjing yang sakit. Bersama dengan infeksi
Parainfluenza biasa disebut “Kennel Cough Syndrome”.
Gejala penyakit :
·
Masa inkubasi 5 – 10 hari dengan gejala batuk yang
kering sampai bersuara ngorok.
·
Biasanya setelah 5 hari bisa sembuh sendiri, namun
bila masih ada gejala batuk-batuk yang lama sampai 10 – 20 hari,
kemungkinan karena adanya infeksi bakteri lain yang nimbrung.
Parainfluenza
Penyakit virus pernafasan ini menjadi
penting karena penularannya yang sangat cepat seperti halnya dengan
penyakit menular lewat pernafasan yang lain. Pada umumnya bila
infeksi murni oleh virus parainfluenza saja gejalanya biasanya
ringan atau subklinis. Bersama dengan Bordetella infeksi disebut :
”Kennel Cough Syndrome”.
Gejala penyakit:
·
Seperti umumnya infeksi oleh virus Parainfluenza
menyebabkan batuk dan pilek (rhinitis dan bronchitis).
·
Gejala penyakit akan menjadi parah bila ada infeksi
bakteri yang nimbrung.
Tentu saja, bila ada gejala-gejala lain
yang tidak dimengerti dan amat mengkhawatirkan, tindakan terbaik
adalah membawa anjing anda ke dokter hewan sesegera mungkin karena
beberapa penyakit mengakibatkan akibat fatal bila terlambat
ditangani. (Drh. Rini S. Dharsana, MSc. PhD).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar